
Kita lekat bagai api dan kayu
bersama menyala, saling menghangatkan rasanya,
hingga terlambat untuk menginsafi diri bahawa
tak tersisa dari diri -diri selain debu dan abu
pernah ada waktu - waktu dalam ukwah ini
kita terlalu akrab bagai awan dan hujan
merasa menghias langit, menyuburkan bumi
dan melukis pelangi
namun tak sedar, hakikatnya kita saling meniadai
di satu titik lalu sejenak kita berhenti, menyedari,
mungkin hati kita telah terkecualikan dari ikatan di atas Iman
bahkan saling nasihat pun tak lain bagai dua lilin
saling mencahayai , tapi masing-masing habis dimakan api
kini saatnya kembali pada Iman yang menerangi hati
pada amal shalih yang menjulang bercabang-cabang
pada akhlak yang manis , lembut dan wangi
hingga ukwhah kita menggabungkan huruf-huruf menjadi kata
yang dengannya kebenaran terbaca dan bercahaya
Dalam Dekapan Ukhuwah
Salim A. Fillah